Dunia penerbangan tanah air terus tumbuh dan berkembang hingga terlihat dari pertambahan jumlah penumpang seiring dengan pertumbuhan ekonomi.  Bahkan IATA ( Intarnational Air Transport Association) memperkirakan  jumlah pengguna transportasi udara akan naik mencapai 270 juta penumpang pada 2034. Hal ini merupakan angka yang fantastis jika dibandingkan dengan jumlah penumpang pada tahun 2014 yang hanya berkisar 90 juta penumpang. Oleh karenanya, Indonesia diproyeksikan akan masuk dalam lima besar pasar penerbangan dunia pada 2034.

Pesatnya perkembangan industri penerbangan mendorong perlunya peningkatan mutu disetiap lini pendukung, Safety merupakan unsur pendukung utama terciptanya kelancaran dan kenyamanan dalam suatu penerbangan. BMKG sebagai salah satu bagian penting dan utama dalam tersedianya data informasi meteorologi bagi penerbangan. Unsur-unsur meteorologi seperti angin, tekanan, suhu, dan jarak pandang diperukan pilot untuk keperluan lepas landas dan pendaratan. Infomasi letusan gunung, informasi cuaca rute penerbangan, prakiraan cuaca bandara setempat hingga prakiraan cuaca bandara tujuan maupun alternatif wajib disediakan oleh BMKG.

Stasiun Meteorologi Soekarno Hatta menjadi salah satu Unit Pelaksana Tugas BMKG di Bandara Soekarno Hatta berperan menjamin ketersediaan informasi meteorologi untuk penerbangan di Bandara Soekarno Hatta. Selain itu, Stasiun Meteorologi Soekarno Hatta juga berperan sebagai MWO (Meteorologcal Watch Office) yang bertugas memberikan infromasi meteorologi di wilayah FIR (Flight Information Region) bagian barat Indonesia. Dalam hal ini Stasiun Meteorologi Soekarno Hatta dituntut untuk memberikan informasi yang tepat, cepat dan mudah dipahami bagi pengguna. Oleh karena itu, workshop yang bertajuk “Sosisalisasi Meteorologi Penerbangan Dalam Rangka Peningkatan Layanan Informasi Cuaca Penerbangan Melalui Integrasi Peralatan Operasi Utama” diadakan sebagai usaha untuk mewujudkan informasi meteorologi yang tepat, cepat dan mudah dipahami.

Acara sosialisasi dilaksanakan pada 27-28 Oktober 2020 yang dibuka langsung oleh Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, M.Si. Dalam acara tersebut turut mengundang Otoritas Bandara Wilayah 1 Seokarno Hatta, Perum LPPNPI Cabang Utama JATSC, para Station Manager JAS, Citylink, NAM Air, Gapura, dan beberapa UPT di wilayah Banten. Dalam pidato pembukaannya Deputi Bidang Meteorologi mengingatkan bahwa, BMKG sudah menyiapkan peralatan AWOS (Automated Weather Observing System) baru yang difungsikan di runway III. AWOS runway III juga telah diintegrasikan untuk melengkapi Aloptama yang telah ada sebagai upaya peningkatan layanan informasi meteorologi dalam rangka mendukung keselamatan penerbangan.

Diskusi sesi pertama dalam sosialisasi diawali oleh narasumber dari Otoritas Bandara Wilayah I, Ade Yuliana dengan materi peran Otoritas Bandara dan BMKG dalam pelayanan penerbangan dan Bambang Wijayanto dari BMKG dengan materi terkait regulasi layanan meteorologi penerbangan. Sesi kedua materi dibawakan oleh Abdi Sihite dengan tema integrasi AWOS All Weather dengan aloptama di Stasiun Meteorologi Soekarno Hatta. Pada penutup diharapkan pelaksana dan penerima layanan informasi meteorologi penerbangan mampu lebih memahami informasi meteorologi penerbangan sehingga dapat dijadikan dasar kegiatan operasional untuk mendukung keselamatan penerbangan. [aldo]

 

0 Komentar


Isi Komentar