Jakarta (20/09) – Kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh badan penerbangan internasional, yaitu ICAO, memberikan amanah dan tanggung jawab kepada BMKG sebagai player utama untuk merangkul dan mengajak kerja sama dengan stakeholder lainnya dalam pelaksanaan exercise pelaporan kejadian letusan gunung berapi. Objek exercise tahun ini adalah gunung Tandikat-Singgalang. PVMBG, Area Control Centre (ACC), Dirjen Perhubungan, Airlines, dan BMKG sebagai player nasional, sedangkan player internasional melibatkan ICAO, JMA, HKO Met, Met Singapura, Met Malaysia, dan VAAC Darwin.

Koordinasi awal diadakan di Met Thailand, di Bangkok, dalam menyusun sequence yang akan dilaporkan oleh MWO. Satu hal yang menjadi perhatian adalah seberapa cepat player mampu melaporkan situasi letusan gunung berapi tanpa adanya jeda waktu yang lama. Platform pendukung buatan Dirjen Perhubungan bernama I-WISH dijadikan media koordinasi dan pengumpulan, serta diseminasi informasi laporan. Sebaran debu vulkanik dibuat dalam skenario mengganggu ruang udara di Malaysia dan Singapura juga. Kegiatan diawali dari pendeteksian debu vulkanik dari citra satelit oleh VAAC Darwin, lalu MWO membuatkan SIGMET-nya, diverifikasi dengan ARS dari airline yang dilaporkan oleh pilot, SIGMET dan ARS didiseminasikan via AFTN dan platform I-WISH.

(Mochammad Donny Anggoro, S.Tr)

0 Komentar


Isi Komentar